Header Ads

Hari Jadi ke-97 Kab. Sleman: Berbhineka Menggapai Sejahtera

Oleh: Eko Mardiono, S.Ag., MSI.
Pendahuluan
Pada tanggal 15 Mei 2013 masyarakat Sleman memperingati Hari Jadi Kabupaten Sleman yang ke-97. Tema yang diusung pada tahun ini adalah: “Dengan Hari Jadi Ke-97 Kabupaten Sleman, Kita Tingkatkan Kebersamaan dalam Kebhinekaan untuk Mewujudkan Masyarakat Sleman Yang Lebih Sejahtera Lahir Dan Batin”. Sebuah tema yang adi luhung dan berwawasan jauh ke depan. Lantas bagaimana kita mengejahwantahkan dan mengimplikasikan dalam kehidupan dengan para sesama dan bagaimana agama memandang tentang hal itu. Berikut ini ada beberapa ayat-ayat Alquran dan Hadis Nabi saw yang dapat dijadikan sebagai referensi dalam mengarungi kehidupan yang dinamis ini.

Misi Utama Syariat Islam
1. Islam adalah Rahmat bagi Alam Semesta
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ اِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ
Artinya: “Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam” (QS Al-Anbiya’ : 107).

2. Tujuan Ajaran Agama adalah Terbentuknya Pribadi yang Terpuji
بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ (رواه أحمد
Artinya: "Aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak yang mulia". (HR Ahmad).

3. Pengamalam Ajaran Agama akan Berimplikasi dalam Kehidupan
اِنَّ الصَّلوَةَ تَنْهَى عَنِ الْفَخْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ
Artinya : "Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar." (QS Al-Ankabut : 45).
 مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ (رواه البخارى و مسلم)
Artinya : "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka muliakanlah tetangganya dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka muliakanlah tamunya" (HR Bukhari Muslim).

Perbedaan Adalah Sunnatullah
1. Manusia Diciptakan Berbhineka
يَأَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوْبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوْا اِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللهِ أَتْقَاكُمْ اِنَّ اللهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal” (QS Al-Hujurat (49): 13).

2. Perbedaan Dijadikan sebagai Media untuk Berkompetisi Positif
لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا وَلَوْ شَاءَ اللهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا أَتَاكُمْ فَاسَتَبِقُوْا الْخَيْرَاتِ
Artinya: “.... untuk tiap-tiap umat di antara kamu, kami berikan aturan dan jalan yang terang, sekiranya Allah menghendaki niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan.....” (QS Al-Madinah (5): 48).
وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لَأَمَنَ مَنْ فِى الْأَرْضِ كُلُّهُمْ جَمِيْعًا أَفَأَنْتَ تُكْرِهُ النَّاسَ حَتَّى يَكُوْنُوْا مُؤْمِنِيْنَ
Artinya: “Dan Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya, maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya?” (QS Yunus (10): 99).

3. Hidup Harus Saling Toleransi
لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ
Artinya: “Untukmu agamamu, dan untukku agamaku" (QS Al-Kafirun (109): 6).

QS Asy-Syura (42): 15): Artinya: “....Katakanlah: "Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan supaya berlaku adil di antara kamu, Allah-lah Tuhan kami dan Tuhan kamu, bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu, tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nyalah kita kembali".

4. Dilarang Berbuat Kekerasan terhadap Orang (Kelompok) Lain
(QS Ali Imran (3): 159): Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah Lembut terhadap mereka, sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu, karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu, kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”.

Kesejehteraan Lahir dan Batin
1. Islam Menjaga Keseimbangan Dunia Akherat
(QS Al-Qashash (28): 77): Artinya: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”.

2. Gambaran Umat Manusia Ketika Berdoa
(QS Al-Baqarah (2): 200-201): Artinya: “....di antara manusia ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia", dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat (200). Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka".

3. Contah Doa untuk Kesejahteraan Lahir dan Batin
رَبَّنَا ءَاتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Artinya: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka" (QS Al-Baqarah (2): 201).

Kesimpulan
1. Umat manusia sudah ditakdirkan berbhineka (sudah menjadi sunnatullah);
2. Perbedaan justru dijadikan oleh Allah sebagai media untuk supaya umat saling berkompetisi positif;
3. Umat manusia yang hiterogen (majmuk) diharuskan bisa hidup saling toleransi;
4. Islam menjaga keseimbangan kepentingan dunia dan akherat;
5. Islam memerintahkan agar umatnya bisa sejahtera lahir dan batin.
Diberdayakan oleh Blogger.