Header Ads

Tatacara dan Persyaratan Permohonan Ukur Arah Kiblat

Kantor Urusan Agama Kecamatan Kalasan menfasilitasi pengukuran arah kiblat tempat ibadah di wilayah kecamatan setempat, baik itu masjid, musholla, langgar ataupun lapangan-lapangan yang akan digunakan untuk pelaksanaan shalat Idul Fitri dan Idul Adha. 

Pengukuran arah kiblat ini dilakukan oleh Tim Ukur Arah Kiblat Kantor Kementerian Agama kabupaten Sleman.

Adapun tatacara dan persyaratannya adalah sebagai berikut:

  1. Takmir masjid/musholla/langgar membuat surat permohonan untuk pengukuran arah kiblat yang ditujukan kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman melalui KUA Kecamatan Kalasan. Surat permohonan ini dibuat rangkap 2 (dua). Lembar surat pertama untuk Kankemenag kab. Sleman dan lembar surat kedua untuk arsip dan dokumen KUA kecamatan Kalasan.
  2. KUA Kecamatan Kalasan melakukan sosialisasi Arah Kiblat kepada jama'ah/pengguna tempat ibadah.
  3. Pengajuan permohonan ukur arah kiblat ini diteruskan ke Kementerian Agama Kabupaten Sleman setelah dilakukan musyawarah dan disepakati antara takmir masjid/mushollah/langgar dengan para jamaahnya.
  4. Tim Badan Hisab Ru'yat (BHR) Kemenag Kab. Sleman melakukan pengukuran/kalibrasi Arah Kiblat didampingi petugas KUA Kecamatan Kalasan.
  5. Takmir/pengurus menyesuaikan shaf-shaf berdasarkan hasil ukur arah kiblat.
  6. Kementerian Agama Kab. Sleman menerbitkan Sertifikat Arah Kiblat.
  7. Takmir Masjid memasang Sertifikat Arah Kiblat di tempat yang mudah diketahui oleh Jama'ah.
  8. Adapun contoh form Surat Permohonan Ukur Arah Kiblatnya sebagai berikut :


Diberdayakan oleh Blogger.