Header Ads

Launching Gerakan Masyarakat Maghrib Mengaji

Sabtu, 25 Maret 2017, bertempat di Kompleks Kantor Kecamatan Kalasan diselenggarakan Launching Gerakan Masyarakat Maghrib Mengaji (Gemmar Mengaji). 

Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Gerakan bersama membangun karakter anak bangsa (Gerbang ASA) sebagai bentuk kepedulian dan tanggungjawab semua pihak terhadap pentingnya pembinaan karakter bagi generasi muda agar terhindar dari perilaku yang tidak produktif seperti vandalisme dan "klithih".

Rangkaian kegiatan diawali dengan menghapus corat-coret vandalisme yang secara simbolis dilakukan oleh Bupati Sleman, Drs. H. Sri Purnomo, MSI.  di gapuro dusun Sorogenen Purwomartani Kalasan dan selanjutnya dilanjutkan melakukan tinjuan kegiatan penghapusan vandalisme di 4 desa se kecamatan kalasan. 

Acara selanjutnya adalah penandatanganan deklarasi Kecamatan Kalasan layak Anak dan Gerakan Masyarakat Maghrib Mengaji oleh Bupati Sleman, Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Sleman, Camat, Kapolsek, Danramil, Kepala KUA, Kepala Puskesmas, Kepala UPT Yandik dan pimpinan organisasi kemasyarakatan yang ada di Kecamatan Kalasan.

Menurut R. Agung Nugraha, S.Ag. MA, Kepala KUA Kecamatan Kalasan, Gemmar Mengaji ini diharapkan menjadi alternatif positif generasi muda agar tidak nglithih dan melakukan vandalisme. Ia berharap masjid-masjid se kecamatan kalasan membuat terobosan agar menjadikan masjid sebagai tempat yang "ramah" terhadap generasi muda. Jangan sampai masjid menjadi tempat yang menakutkan karena larangan ini itu sehingga mereka lari dari masjid dan memilih nongkrong di jalan.

Agung sangat berharap, masjid menjadi tempat 'jujugan' orang tua mencari anaknya. Apabila ada anak yang pada waktu maghrib tidak ada dirumah, maka cukup dicari di masjid pasti ketemu. Masjid hendaknya dikembangkan bukan saja sebagai tempat sholat, tetapi bisa difungsikan lebih. Setelah jama'ah maghrib, para remaja dapat bersama-sama mengaji/tadarus al qur'an berikut terjemahnya. setelah itu bisa dilanjutkan dengan belajar kelompok di masjid. Dengan cara ini masjid akan menjadi kanal bagi remaja sehingga tidak terjerumus pada perilaku klithih dan vandalisme. 

Agung Nugraha menambahkan, sebagai sebuah gerakan, setelah launching ini akan ditindaklanjuti dengan sosialisasi dan dorongan ke masjid-masjid melalui safari Maghrib Mengaji yang akan dilaksanakan setiap bulan dan dipimpin langsung oleh Camat Kalasan, Drs. Tina Hastani, MM.

Tag line yang ditonjolkan dalam naskah yang ditandatangani bersama ialah  Maghrib itu ngaji, bukan nglithih. dan Gaul itu di Masjid Bro...!! (ran)

Diberdayakan oleh Blogger.