Header Ads

Profil Kepala KUA Kalasan; R. Agung Nugraha

Kepala KUA Kecamatan yang dilantik tanggal 30 Juni 2016 ini terlahir dengan nama lengkap Raden Agung Nugraha pada tanggal 24 Oktober 1971. Ayahnya bernama Raden Wahonosudibyo dan ibunya bernama Siti Rahayu. Ia merupakan merupakan salah satu dari dalapan bersaudara,  6 saudara seayah dan 1 saudara kandung. Profil lengkapnya sebagai berikut :

Masa Kecil
Sejak lahir Agung sudah biasa terpisah dengan ibu dan ayahnya. Hal ini terjadi karena status ibunya yang masih merupakan guru baru dan bertugas di daerah bungkel jawa tengah yang tidak memungkinkan untuk dibawa serta sehingga dititipkan kepada neneknya, Joyo Suwito. Seiring dengan perjalanan waktu, ia sempat berpindah-pindah mengikuti domisili ibunya di Magelang, plumbon dan Medari Cilik hingga akhirnya kembali bersama neneknya di Jamblangan Purwobinangun Pakem Sleman.

Riwayat Pendidikan
Agung sempat mengenyam pendidikan Sekolah Dasar selama satu tahun di SD Pakunden Ngluwar, untuk kemudian kelas 2 hingga kelas 6 pindah dan menyelesaikan pendidikan pada Madrasah Ibtidaiyah Al Muttaqien di Medari Cilik Caturharjo Sleman. Selepas MI pada tahun 1984, Agung melanjutkan studi di Madrasah Tsanawiyah Negeri Pakem dan lulus tahun 1987, kemudian berkesempatan 'mondok' di Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) Yogyakarta. Karena menjadi angkatan pertama, waktu itu sering disebut sebagai "Kelinci Percobaan' pembibitan Kader Ulama Cendekiawan yang digagas oleh Menteri Agama KH. Munawir Sadzali, MA.

Selepas MAPK, Agung bersama hampir sebagian besar teman seasramanya bedol kelas menjadi 'kelas khusus' pada Fakultas Syari'ah IAIN Sunan Kalijaga jurusan Peradilan Agama. Setelah lulus pada tahun 1997 dan bekerja, Agung melanjutkan studi program Pasca Sarjana di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan konsentrasi Pemikiran Hukum Islam dan lulus pada tahun 2006.

Pengalaman Kerja
Agung termasuk sosok yang 'tidak bisa diam'. Pada tahun 1990, ketika baru masuk kuliah, Agung sudah memulai 'bisnis' dengan mebuat kios berukuran 1,5 m x 2 m untuk berjualan rokok, bensin dan oli. Disamping itu ia juga memelihara ayam, bebek dan kambing. Disaat kebebasan pers mulai terbuka, ia menangkap peluang tersebut dengan menjadi loper koran dan majalah dari tahun 1994-1999 sebelum akhirnya ia diangkat sebagai pegawai negeri. Disamping itu, sejak tahun 1995 selepas KKN, Agung juga merintis pendirian BMT Mitra Reksa Bakti yang hingga kini masih eksis beroerasi. Kondisi inilah yang menjadi alibi skripsinya tertunda hampir 2 tahun.

Pengalaman Organisasi
Agung merupakan sosok yang senang berorganisasi. ia mempunyai pandangan bahwa berorganisasi merupakan sarana untuk mematangkan diri. Pandangan ini diperkuat dengan kegemaran Agung berorganisasi, sejak dari sekretaris kemudian Ketua Karang Taruna Dusun, Sekretaris Pemuda Muhammadiyah Ranting, Cabang Hingga Daerah dan sekarang ia menjabat sebagai Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pakem. 
Disamping aktif di organisasi kemasyarakatan Muhammadiyah, LP2A, IPHI, Dewan Masjid serta Asosiasasi Nadzir Wakaf Indonesia (ANWI) dan Anggota Badan Wakaf Indonesia (BWI) Perwakilan Kabupaten Sleman, ia sempat merintis CYMA (central of Young Moslem Activity) atau PARI (Pusat Aktifitas Remaja Islam), mendirikan Pusat Kajian Islam dan Kemasyarakatan (PeKIK) Darul Fikri dan menerbitkan Bulletin khutbah mingguan 'Ibroh, hingga akhirnya mendirikan dan menjadi sekretaris Yayasan Darul Muttaqien Medari yang bergerak dibidang dakwah, pendidikan, dan kesejahteraan umat pada umumnya.

Karir di Kementerian Agama
Pertama diangkat sebagai CPNS Kementerian Agama (dulu Departemen Agama) pada tahun 1999, Agung mendapat SK sebagai CPPN pada KUA di wilayah Kabupaten Buleleng Propinsi Bali. Belum sempat  aktif melaksanakan tugas, kondisi Bali terjadi kerusuhan dan kantor Depag Kab. Buleleng termasuk yang terbakar hingga akhirnya dipindah sebagai Staf KUA pada KUA Kecamatan Nusa Penida, Klungkung Bali. Ketika menghadap Kepala Kandepag Klungkung, Drs. I Ketut , ia kemudian ditempatkan sebagai staf sekretariat pada bagian umum dengan jabatan Pencatat Surat. Kemudian terhitung per 02 April 2002,  Agung mendapat kesempatan pindah mutasi di KUA Kecamatan Pakem sebagai staf, kemudian mulai 01 Juli 2007 diangkat sebagai Penghulu di KUA Kecamatan Turi.
Seteleh menjalani jabatan sebagai Penghulu selama 5 tahun, Agung mendapat promosi jabatan sebagai Kepala KUA Kecamatan Minggir per 02 April 2012. Kemudian per 30 Juni 2016 dimutasi sebagai Kepala KUA Kecamatan Kalasan.

Kreatifitas dan Inovasi
Sejak muda, Agung memang senang berinovasi. sejak sebelum diangkat sebagai PNS ia telah merintis bulletin jum'at dua mingguan bernama 'Ibroh. Ketika di Bali, Bulletin tersebut diterbitkan lagi untuk periode mingguan bersama teman-teman pegawai muslim yang ada di Depag dan Pengadilan Agama Klungkung. Setelah pulang ke Pakem, bulletin tersebut tetap dilanjutkan dan diedarkan ke masjid-masjid di kecamatan Pakem dan sekitarnya.
Ketika menjadi staf di KUA Pakem, Agung menjadi sekretaris Lembaga Pembinaan dan Pengamalan Agama Islam (LP2A) dengan gebrakan utamanya adalah penjadwalan Imam Khatib Idul Fitri dan Idul Adha serta Gerakan infaq Safari Tarawih Ramadhan Tim Kecamatan yang senantiasa mendapat respon positif dan melibatkan hampir seluruh komponen masyarakat di Pakem.
Kemudian di KUA Kecamatan Turi, Agung menjadi 'think thank' pendirian dan pengelolaan BAZ Kecamatan secara profesional dengan menempatkan 2 (dua) orang Penyuluh Agama Islam Honorer sebagai penyuluh khusus zakat dan menjadi staf sekretariat BAZ Kecamatan Turi.

Di KUA Minggir, Agung melanjutkan pola pengelolaan BAZ Kecamatan dengan menempatkan satu orang staf penyuluh zakat dan satu orang staf Badan Pembinaan, Penasihatan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Kecamatan Minggir.
Terobosan terbaru yang dilakukan di Kecamatan MInggir ialah Gerakan Menikah Menanam, dimana setiap pasang pengantin yang menikah di"wajibkan" untuk memaknai hari nikahnya dengan menanam pohon.
Kegiatan ini merupakan pengembangan dari Tema Pernikahan Hijau Lestari yang merupakan tagline Kegiatan Nikah massal sebagai salah satu kegiatan dalam rangka Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke-67 yang diselenggarakan oleh Kemenag Sleman.
Gerakan ini telah menjadi gerakan nasional.

Kita tunggu gebrakan selanjutnya di kecamatan Kalasan

Diberdayakan oleh Blogger.