Header Ads

Peran orang tua dalam pendidikan anak

Bertempat di Musholla Al Huda SD Kalasan Baru, Ahad 13/11/2016, Kepala KUA Kecamatan Kalasan H.R. Agung Nugraha, MA.,  memberikan materi pada pengajian wali murid SD Kalasan Baru dengan tema "Peran Orang tua dalam Pendidikan Anak".

Sebagaimana disampaikan oleh ibu Hj. Imtihanah selaku Guru PAI dan dikuatkan oleh Kepala Sekolah, pengajian ini rutin dilaksanakan setiap ahad pahing dan telah berjalan lebih dari delapan tahun. Karena diselenggarakan pada pagi hari pukul 06.00 - 07.30 WIB, sehingga biasa disingkat APP (Ahad Pahing Pagi).

Dalam ceramahnya, Agung Nugraha mengutip Qs. Al Baqorah (2) : 233 dan menyimpulkan bahwa Ibu mempuyai kedudukan pokok dalam pendidikan anak dan merupakan sekolah pertama (al ummu madrasatul ula) bagi anaknya. Pendidikan oleh ibu telah dimulai setidaknya melalui kegiatan menyusui secara sempurna selama 2 tahun. Menurutnya, didalam aktifitas menyusui tersebut disamping terjadi interaksi yang intensif antara ibu dan anak melalui dekapan, belaian dan komunikasi verbal, ibu dapat memasukkan pesan-pesan moral yang akan mendasari potret keberagamaan anak pada perkembangan selanjutnya.

Demikian juga dengan peran ayah, dengan mengutip Qs. Luqman,(31) : 13, beliau menyatakan bahwa luqman al hakim bukanlah nabi atau rasul, tetapi diabadikan didalam al Qur'an karena pesannya yang sangat penting kepada anaknya untuk tidak mensekutukan Allah. Dari ayat ini tampak sekali pentingnya peran ayah didalam membangun akidah dan karakter yang kuat kepada anak.

Menurutnya, setidaknya ada 4 (empat) hal yang harus ditanamkan kepada anak. Pertama, Penanaman Aqidah yang kokoh dan kuat untuk mengesakan Allah dan tidak mensekutukannya dengan yang lain, Kedua, aspek Ibadah, yaitu anak dididik dan diajari merealisasikan keimanannya kedalam berbagai aktifitas ibadah, terutama pembiasaan sholat lima waktu dan ibadah lainnya. Ketiga, penanaman Akhlaq karimah, dan Keempat, al wala' wal baro', yaitu agar anak mampu memegang prinsip. mempunyai keberanian menyatakan kebenaran dan atau kebatilan, sehingga tidak mudah terombang-ambing oleh keadaan zaman.

Sebelum menutup pengajian dengan doa, Agung Nugraha, berpesan kepada wali agar tidak menyerahkan sepenuhnya pendidikan kepada sekolah, melainkan dilaksanakan secara sinergi bersama-sama antara sekolah dan orang tua siswa. Beliau meyakinkan bahwa pengajian wali ini merupakan wujud komitmen sekolah didalam membangun komunikasi dan kebersamaan sekolah dan masyarakat. (ran)
Diberdayakan oleh Blogger.