Header Ads

Safari Maghrib Mengaji #2 Kecamatan Kalasan

Sabtu, 6/5/2017, bertempat di Masjid Al Muhtadin Perum Purwomartani Baru Kalasan diselenggarakan Safari Maghrib Mengaji Kecamatan Kalasan putaran #2.

Dalam sambutannya dihadapan lebih dari 200 jama’ah yang hadir, Sekretaris Takmir masjid menyampaikan bahwa Masjid ini dibangun sejak tahun 1994 dan hingga saat ini kegiatan keagamaan terus ditingkatkan. Dengan bangga takmir juga menyampaikan banyaknya jama’ah saat ini tidak karena adanya kunjungan team safari, tetapi memang keseharian kegiatan jama’ah maghrib, isya’ dan subuh sudah berjalan baik dengan jamaah sebagaiamana yang hadir saat ini. Meski demikian, mewakili jama’ah, beliau menyambut baik inisiasi Gerakan Maghrib Mengaji ini, dengan harapan mampu lebih menggugah kesadaran umat Islam pada umumnya untuk hadir berjama’ah di masjid.
Takmir juga menyampaikan disamping kegiatan TPA, sejak Desember 2016 sudah dirintis adanya rumah tahfidz. Rumah tahfidz ini juga menampung santri mukim dari kalangan dhu’afa dengan biaya gratis.

Camat Kalasan, Dra. Tina Hastani MM, mewakili team menyambut positif aktifitas masjid yang cukup makmur, bahkan Tina menyempatkan diri “bermain” bersama sekitar 80 santri TPA, baik sebelum maghrib dan setelah isya. Hal ini ia lakukan sebagai bagian untuk memberikan keteladanan kedekatan orang tua dengan anak-anak mereka. Kedekatan Inilah yang diharapkan dapat terwujud melalui Gerakan Bersama Membangun Kasakter Anak bangsa (Gerbang Asa).

Selanjutnya, H.R. Agung Nugraha, Kepala KUA Kalasan dalam pengajian menyampaikan pentingnya menyambut Ramadhan dengan mengoptimalkan 3 tahapan, yaitu pra ramadhan, ramdhan, dan pasca ramadhan.
Untuk Pra Ramadhan, setidaknya ada beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu 1) Persiapan Mental, dengan menyambut datangnya ramadhan dengan hati gembira dan penuh suka cita, 2) Persiapan Fisik, menjaga kesehatan badan agar bisa maksimal didalam beribadah, 3) Persiapan Ilmu, membuka dan mempelajari kembali tuntunan amaliah ramadhan, 4) Mensucikan diri, saling memaafkan sehingga tenang selama beribadah di bulan ramadhan karena tidak lami memiliki beban hati/perasaan dengan sesama jama’ah.
Kemudian, masih menurut Agung, yang perlu dilakukan selama bulan ramadhan antara lain, ialah : 1) Puasa; yang merupakan kewajiban utama bagi setiap orang yang beriman pada bulan ramadhan, 2) Melaksanakan dan atau memperbanyak amaliah yang dituntunkan didalam bulan ramadhan, seperti Qiyamur-ramadhan (tarawih), tadarus al Qur’an, Shodaqah, menghindarkan diri dari perlikaku dan ucapan yang tidak baik. Termasuk persoalan mensegerakan berbuka, menghakhirkan sahur, berjama’ah di masjid dan lain sebagainya.
Terakhir, agar ramadhan tahun ini bisa bermakna dan ada bekasnya, Agung menekankan  agar masing-masing diri menetapkan target sejak awal, ibadah apa dari amaliah ramadhan tersebut yang akan dilestarikan diluar ramadhan nanti.

Lebih lanjut Agung menyampaikan, bahwa dalam konteks jama’ah, keberhasilan masjid dari ‘ritual’ ramadhan ialah ketika setelah ramadhan nanti jumlah orang yang berjama’ah di masjid lebih banyak dari sebelum ramadhan. (ran)
Diberdayakan oleh Blogger.