Header Ads

Anggaran Rumah Tangga BP 4

ANGGARAN RUMAH TANGGA BP4
BADAN PENASIHATAN, PEMBINAAN DAN PELESTARIAN PERKAWINAN (BP4)
    BAB 1
  KEPENGURUSAN
  Pasal 1
  (1) Syarat-syarat menjadi pengurus :
  a.   Beragama Islam
  b.   Berumur sekurang-kurangnya 25 tahun
  c.   Menyetujui Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BP4
  d.   Berakhlak baik
  e.   Memiliki kompetensi dibidang tugas dan fungsi BP4
  (2)     Kewajiban Pengurus
  a.   Melaksanakan usaha-usaha untuk mencapai tujuan organisasi
  b.   Menjaga nama baik organisasi
  c.   Membina pengurus pada tingkatan di bawahnya
  d.   Membina keluarga dan masyarakat
  (3)     Hak Pengurus
  a.   Hak menyampaikan pendapat
  b.   Hak memilih dan dipilih
  c.   Hak memberi suara
  (4)     Berhenti menjadi pengurus
  a.  Atas permintaan sendiri
  b.  Meninggal dunia
  c.Diberhentikan oleh Rapat Pengurus Pleno yang sah disebabkan kehilangan syarat keanggotaan dan atau berbuat hal-hal yang dapat merusak nama baik organisasi
  d.Meninggalkan tugas atau tidak dapat menjalankan tugas karena alasan-alasan tertentu yang tidak memungkinkan untuk menjalankan tugas selama dua tahun berturut-turut
  e.  Anggota yang keberatan atas pemberhentiannya berhak naik banding kepada pengurus yang setingkat lebih tinggi dan keputusannya merupakan keputusan akhir.
    (5)     Pengurus yang berhenti dengan alasan seperti tersebut pada ayat (4) dapat diganti posisinya oleh yang lain dengan mekanisme pergantian antar waktu.
   Pasal 2
  (1)    Ketua Umum BP4 Pusat merangkap sebagai formatur dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah Nasional (Munas) BP4.
  (2)    Ketua Umum BP4 tingkat Provinsi merangkap sebagai formatur dipilih oleh Musyawarah Wilayah (Muswil) BP4 Provinsi dan ditetapkan oleh BP4 Pusat.
  (3)  Ketua BP4 tingkat Kabupaten/Kota merangkap sebagai formatur dipilih oleh Musyawarah Daerah (Musda) BP4 Kabupaten/Kota dan ditetapkan oleh BP4 Provinsi.
  (4)Ketua BP4 tingkat Kecamatan merangkap sebagai formatur dipilih oleh Musyawarah Kecamatan (Muscam) BP4 Kecamatan dan ditetapkan oleh BP4 Kabupaten/Kota.
  Pasal 3 
 (1)     Penyusunan dan penetapan pengurus disetiap jenjang organisasi dilakukan oleh formatur;
 (2)     Penetapan pengurus di tingkat Pusat dilakukan oleh Ketua Umum terpilih.
 (3)     Penetapan pengurus di tingkat wilayah, daerah dan kecamatan ditetapkan oleh surat keputusan BP4 setingkat di atasnya.
 (4)     Pengisian lowongan dan atau penambahan pengurus dipilih oleh Rapat Pengurus Pleno masing-masing tingkat organisasi.
  Pasal 4
  (1)    Pelantikan pengurus BP4 Pusat dilakukan oleh Menteri Agama atau pejabat yang ditunjuk;
  (2)    Pelantikan pengurus BP4 tingkat wilayah dilakukan oleh Gubernur atau pejabat yang ditunjuk;
  (3)    Pelantikan pengurus BP4 tingkat kabupaten/kota dilakukan oleh Bupati/Wali Kota atau pejabat yang ditunjuk;
  (4)    Pelantikan pengurus BP4 tingkat Kecamatan dilakukan oleh Camat atau pejabat yang ditunjuk;

Pasal 5
 (1)     Pengurus berkewajiban menjalankan keputusan organisasi;
 (2)     Pengurus mengadakan pembagian kerja sehingga masing-masing mempunyai tugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya;
 (3)     Ketua Umum bertanggung jawab atas jalannya organisasi baik keluar maupun ke dalam;
 (4)     Untuk kelancaran tugas sehari-hari Ketua Umum dibantu oleh Ketua-Ketua;
 (5)     Ketua Umum/Ketua memimpin musyawarah dan rapat-rapat;
 (6)     Apabila Ketua Umum/Ketua berhalangan, rapat dipimpin oleh salah satu Ketua/ Sekretaris Umum/Ketua Bidang yang dipilih oleh rapat;
 (7)     Sekretaris Umum membantu tugas-tugas pimpinan dan bertanggung jawab terhadap tugas-tugas kesekretariatan;
 (8)     Bendahara membantu pimpinan dan bertanggung jawab atas pengurusan keuangan;
 (9)     Bendahara dan Wakil Bendahara mengadakan pembagian tugas dalam menyelenggarakan pembukuan keuangan dan menghimpun serta memelihara kekayaan organisasi;
 (10)   Surat keluar ditandatangani oleh Ketua Umum/Ketua dan Sekretaris Umum, dan hal-hal yang menyangkut teknis cukup ditandatangani Sekretaris Umum.
  BAB II
  KEUANGAN
  Pasal 6
  (1)   Keuangan BP4 bersumber dari bantuan yang diterima dari instansi pemerintah, lembaga bantuan dalam dan luar negeri, donatur, dermawan, masyarakat dan pihak-pihak lain secara sah dan tidak mengikat, serta usaha BP4;
  (2)  Setiap tingkatan organisasi menyusun Rencana Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran.
 
 
BAB III
RAPAT
  Pasal 7
 (1)    Rapat Pengurus Pleno diadakan paling kurang setiap enam bulan sekali;
 (2)    Rapat Pengurus Harian dan rapat lainnya diserahkan pada kebijaksanaan pengurus setiap tingkatan organisasi;
 (3)    Rapat kerja nasional diadakan sekurang-kurangnya sekali selama masa periode kepengurusan.

 BAB IV
  KONSELOR DAN PENASIHAT PERKAWINAN
  Pasal 8
 (1)     Konselor dan Penasihat Perkawinan diangkat dan diberhentikan oleh pengurus masing-masing tingkatan organisasi
 (2)     Konselor dan Penasihat Perkawinan terdiri atas ahli agama, tenaga profesional, mediator perkara di Pengadilan Agama, tokoh masyarakat, dan para ahli di bidang terkait;
 (3)     Konselor dan Penasihat Perkawinan disyaratkan :
 a.   Beragama Islam;
 b.   berakhlak baik;
 c.   Sehat jasmani dan rohani;
 d.   Wajib menyimpan rahasia orang yang menjadi klien;
 e.   Sudah berkeluarga;
 f.    Berumur paling kurang 30 tahun;
 g.   Memiliki kompetensi dibidang penasihatan perkawinan dan keluarga.

  BAB V
  KETENTUAN-KETENTUAN
  Pasal 9
  (1)     Uraian tugas, fungsi, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan kerja pengurus BP4 diatur dengan ketetapan Ketua Umum BP4 Pusat berdasarkan hasil rapat pleno BP4 Pusat;
  (2)     Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini ditetapkan oleh Ketua Umum berdasarkan hasil Rapat Pleno BP4 Pusat.
   BAB VI
  LAMBANG
  
  Pasal 10
 (1)  Kembang melati yang berwarna putih adalah melambangkan kesucian, keindahan dan kesetiaan dan simbul keluhuran nilai-nilaii perkawinan dan keluarga,mengharapkan kesucian, kebahagiaan dan kesetiaan.
          Jumlah kembang melati 54 artinya mulai lahirnya BP4 tahun 1954 di Jakarta dan Bandung.
  (2)      Tiang tegak melambangkan keteguhan, kekuatan, dan kekokohan perkawinan dan keluarga.
  (3)      Papan timbangan yang merata dengan daun timbangan kiri kanan, melambangkan keadilan, tidak berat sebelah, tegak di tengah dalam mendapatkan penyelesaian yang adil.
  (4)     Obor yang tetap menyala, melambangkan bahwa BP4 akan selalu giat memberikan penerangan/ nasihat yang jelas, yang menerangkan kehidupan perkawinan agar suami isteri selalu mengikuti jalan yang lurus.
  (5)        Bintang yang bersinar adalah melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa, Allah SWT.
  (6)        Latar belakang berwarna hijau, berarti melambangkan kesuburan agar perkawinan mendapat keberkahan dari Allah SWT.
  (7)        Bentuk segi lima di tepi melambangkan Rukun Islam dan Pancasila sebagai Dasar Negara RI.

     BAB VII
      PENUTUP
      Pasal 11
  Anggaran Rumah Tangga ini disahkan oleh Musyawarah  Nasional BP4 ke XV tanggal 16 Agustus 2014.    

 MUSYAWARAH NASIONAL
  BADAN PENASIHATAN PEMBINAAN DAN PELESTARIAN PERKAWINAN (BP4) XV
  TAHUN 2014

 KETUASIDANG                        SEKRETARISSIDANG                                                                                                  
                        Ttd

 DRS. H. NAJIB ANWAR, MH.DRA. HJ. NILMAYETTY, MM
Diberdayakan oleh Blogger.