Header Ads

Pengajian Hari Jadi Kab. Sleman

Kyai Ma'ruf Amin (Ketua MUI) Sedang memberikan Taushiyah
Bertempat di Masjid Agung Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kab. Sleman, sabtu 13/05/2017, diselenggarakan Doa Syukur dan Pengajian dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Sleman yang ke 101.

Tampil sebagai pembicara Ketua Umum MUI KH. Prof. Ma'ruf Amin. Beliau menyampaikan bahwa peran ulama dalam berdiri, perkembangan dan pertumbuhan Indonesia ini sangatlah besar. Dalam konteks keagamaan, ulama menjadi penengah antara paham yang tekstualis dan liberal. Juga menjadi filter dari radikalisme ekstrim dan radikalisme sekuler.

Menurutnya, tidak boleh kita terlepas sama sekali dari agama. Politik harus dilandasi agama, sehingga tidak ngawur, transaksional (politik wani piro). Termasuk ekonomi agar tidak ada riba, gharar, dll.

Indonesia juga mengalami tantangan berupa gerakan pengrusakan moral, melalui narkoba, free seks. Juga adanya gerakan pelemahan antara lain dengan munculnya waralaba nasional sehingga mematikan ekonomi umat. Maka perlu ada etos _'mari bung, rebut kembali'._

MUI memprakarsai arus baru ekonomi Indonesia dan sudah mendapat persetujuan presiden.

Beliau mengatakan bila selama ini ada qaidah _Al muhafadhatu bil qadimil sholih, wal ahdu bil jadidil aslah,_ maka perlu ditambah lagi  _wal islah ila ma huwal aslah_.

MUI juga memahami bahwa di Indonesia ini realitasnya terjadi berbagai perbedaan. Karenanya MUI berusaha mempersatukan umat. Mempersatukan perbedaan. Yang paling penting jangan ada sifat *ananiyah*(egois) dan *ashobiyah* (fanatik).

Terakhir Kyai Ma'ruf berpesan untuk menjaga juga kerukunan antar umat beragama.

Untuk itu beliau menyampaikan perlunya pendekatan melalui bingkai *politik*, dimana semua warga secara politik telah menerima keberagaman, dan bingkai *teologis* , pemahaman keagamaan/teologi kerukunan bukan saja berdampingan secara damai tetapi semu, melainkan benar-benar memahami hakikat kerukunan. (ran)
Diberdayakan oleh Blogger.